Sabtu, 25 Januari, aku dan keluarga, istri bersama anak, Nabiha, Azzamy dan Nahwa, Arju (keponakan) dan enyak babeh, pergi menyebrangi Selat Sunda menunju Lampung. Salah satu tujuannya adalah Pantai Mutun. Menggunakan kendaraan pribadi, aku dan keluarga berangkat menggunakan kapal executive dengan tariff 570 ribu, dan sampai dai Pelabuhan Bakaheuni sekitar pukul 8.00. menyusuri tol yang lengang, dengan perjalanan kurang lebih satu jam setengah, sampailah kami di Pantai Mutun.
Pantai ini berlokasi di wilayah Sukajaya
Lempasing, Padang Cermin, Pesawaran. Pantai ini mudah dijangkau karena tidak
jauh dari Kota Bandar Lampung. Sesekali di perjalanan garis pantai terlihat
indah sehingga membuat perjalanan menyenangkan.
Sebeleum mencapai area pantai, di kiri
kanan jalan terkadang terdapat penjual durian (karena memang lagi pas musim
durian), petai dan manggis. Sepanjang garis pantai sebelum pantai Mutun
terdapat pantai lain yang bisa dikunjungi dan menjadi bahan wisata. Pastinya
tidak kalah menarik.
Sesampai di Pantai Mutun, kami membayar
tiket masuk sebesar 10000. Relative murah. Infonya, pantai ini buka 24 jam,
jadi kita bisa dating kapan saja ke pantai ini. Di pantai ini terdapat
fasilitas yang memudahkan kita untuk beraktivitas di pantai, ada kamar mandi
bilas (2000) dan penyewaan gajebo (100000) dan sejumlah pedagang.
Di pantai ini kita bisa bermain pasir
putih, berenang di pinggir pantai, menyewa kano untuk menyusuri pantai, ada
juga banana boat bagi yang suka dan banyak aktivitas lainnya. Karena kita
dating hari Sabtu, maka lokasinya lagi cukup ramai. Dari pantai ini, kita juga
bisa menyeberang ke Pulau Tangkil, yang tidak jauh dari pantai karena memang
terlihat jelas. Di sana tentu pemandangan dan pantainya lebih eksotis lagi.
Selesai bermain pasir besama Zami, dan berenang di pinggir pantai bareng Nabiha, Nahwa dan Arju, kami pun menyusuri area berikutnya, Sukadanaham, Kampung Durian di daerah Lampung yang memang banyak menjual durian Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar