Social Icons

Selasa, 30 Desember 2014

Kesultanan Tidore Kini…

Kesultanan Tidore pada masanya merupakan Kerjaan Islam yang terbilang besar. Namun, melihat kodisinya saat ini, kebesaran kesultanan ini nyaris tidak terbayangkan, setidaknya oleh saya. karena penerus dan pewaris kesulrtanan ini tidak lagi memainkan peran pemerintahan dan kekuasaan sebagaimana dulu. Sebagian dari mereka bahkan memilih tinggal di perkotaan di pulau lain. Yang tersisa kemudian hanya bangunan peninggalan kesultanan dengan sejumlah situs benda-benda peninggalan yang dipajang di etalase ruangan. Dalam catatan sejarah dijelaskan, kesultanan ini muncul pertama kali pada tahun 1108 M atau bertepatan dengan 502 H.  Dan siapa yang menyangka,
bahwa ternyata pada masa kejayaannya, yakni sekitar abad 16 – 18, kekuasaan Kesultanan ini menjangkau sejumlah wilayah seperti Halmahera, Pulau Buru, Ambon,
hingga Papua Barat.

Namun kini, kebesaran itu hanya cerita belaka yang dicatat dalam buku-buku sejarah yang dipelajari dan dihapal dalam ruang-ruang sekolah. Bangunan kesultanan Tidore saat ini seperti ‘membisu dalam kesendirian’. Benda-benda peninggalan kesultanan sebagian masih bisa kita lihat di gedung ini. Satu diantara peninggalannya adalah mushaf Al-Qur’an kuno tulisan tangan yang memiliki iluminasi pada bagian tertentu. Posisi kesultanan ini sangat strategis, menghadap ke laut, dan membelakangi gunung. Posisi seperti ini lazim dijumpai pada kesultanan atau kerajaan yang menempati wilayah kepulauan yang tidak terlalu luas, seperti Ternate sendiri, atau Kesultanan Buton misalnya.


Terlepas dari itu, kesultanan Tidore ini menjadi destinasi wisata yang sangat menarik, karena selain bisa mengenal sejarah kesultanan Nusantara, juga karena panorama yang mengelilingi tempat ini sangat indah. Untuk menuju lokasi ini, kita bisa berangkat dari Pelabuhan Ternate, karena di Tidore tidak ada pesawat. Dari Pelabuhan Ternate, kita menuju Pelabuhan Bastiong, Tidore. Kemudian, untuk menuju kesultanan, kita bisa menggunakan jasa ojek, atau angkot yang berjejer tidak jauh dari pelabuhan. Angkot warna biru (waktu itu) akan meleweati Kesultanan Tiodre yang berada di sebelah kiri jalan. Sepanjang perjalanan menuju kesultanan, kita akan disuguhkan dengan pemandangan laut di sebelah kanan. Tidak jauh dari kesultanan, terdapat masjid penginggalan kesultanan Tidore, namun sayang bangunan ini nampaknya sudah direnovasi total, meskipun tetap memepertahankan bentuk bangunan semula. Sayang, saya tidak bisa mengeplorasi lebih jauh pulau ini, mungkin lain waktu jika Yang Kuasa mengizinkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Facebook

https://www.facebook.com/mustofa.acep

Sample Text

Sample Text