Kesultanan Tidore pada masanya merupakan
Kerjaan Islam yang terbilang besar. Namun, melihat kodisinya saat ini,
kebesaran kesultanan ini nyaris tidak terbayangkan, setidaknya oleh saya.
karena penerus dan pewaris kesulrtanan ini tidak lagi memainkan peran
pemerintahan dan kekuasaan sebagaimana dulu. Sebagian dari mereka bahkan memilih
tinggal di perkotaan di pulau lain. Yang tersisa kemudian hanya bangunan
peninggalan kesultanan dengan sejumlah situs benda-benda peninggalan yang
dipajang di etalase ruangan. Dalam catatan sejarah dijelaskan, kesultanan ini
muncul pertama kali pada tahun 1108 M atau bertepatan dengan 502 H. Dan siapa yang menyangka,
bahwa ternyata pada
masa kejayaannya, yakni sekitar abad 16 – 18, kekuasaan Kesultanan ini menjangkau
sejumlah wilayah seperti Halmahera, Pulau Buru, Ambon,
hingga Papua Barat.

Namun kini, kebesaran itu hanya cerita
belaka yang dicatat dalam buku-buku sejarah yang dipelajari dan dihapal dalam
ruang-ruang sekolah. Bangunan kesultanan Tidore saat ini seperti ‘membisu dalam
kesendirian’. Benda-benda peninggalan kesultanan sebagian masih bisa kita lihat
di gedung ini. Satu diantara peninggalannya adalah mushaf Al-Qur’an kuno
tulisan tangan yang memiliki iluminasi pada bagian tertentu. Posisi kesultanan
ini sangat strategis, menghadap ke laut, dan membelakangi gunung. Posisi seperti
ini lazim dijumpai pada kesultanan atau kerajaan yang menempati wilayah
kepulauan yang tidak terlalu luas, seperti Ternate sendiri, atau Kesultanan
Buton misalnya.
Terlepas dari itu, kesultanan Tidore ini
menjadi destinasi wisata yang sangat menarik, karena selain bisa mengenal
sejarah kesultanan Nusantara, juga karena panorama yang mengelilingi tempat ini
sangat indah. Untuk menuju lokasi ini, kita bisa berangkat dari Pelabuhan
Ternate, karena di Tidore tidak ada pesawat. Dari Pelabuhan Ternate, kita menuju
Pelabuhan Bastiong, Tidore. Kemudian, untuk menuju kesultanan, kita bisa
menggunakan jasa ojek, atau angkot yang berjejer tidak jauh dari pelabuhan.
Angkot warna biru (waktu itu) akan meleweati Kesultanan Tiodre yang berada di
sebelah kiri jalan. Sepanjang perjalanan menuju kesultanan, kita akan
disuguhkan dengan pemandangan laut di sebelah kanan. Tidak jauh dari
kesultanan, terdapat masjid penginggalan kesultanan Tidore, namun sayang
bangunan ini nampaknya sudah direnovasi total, meskipun tetap memepertahankan
bentuk bangunan semula. Sayang, saya tidak bisa mengeplorasi lebih jauh pulau
ini, mungkin lain waktu jika Yang Kuasa mengizinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar